Secara sederhana,
investasi itu kita menyimpan/menabung sejumlah uang dengan harapan akan
menerima sebagian keuntungan dari para pengelola investasi. Jadi, kita tidak
melakukan apapun selain duduk manis sambil menantikan kehadiran transferan.
Membaca penjelasan pada
paragraf di atas para investor akan merasa sangat dimanja ya….? Tapi sebenarnya
tidak demikian.
Jika kita benar-benar
ingin bergelut dalam bisnis investasi tentu tetap harus memikirkan resiko
untung dan ruginya.
Begitu juga dalam
investasi, kita sebaiknya harus siap untung dan siap rugi juga. Kenapa? Ini
pola kerja sebuah sistem investasi.
Investor A memodalkan
sejumlah uang di perusahaan B.
Perusahaan B menggunakan
modal dari Si A untuk menjalankan bisnisnya.
Perusahaan B tidak
selalu untung, bukan?
Oleh karena itu, jika
pendapatan dari investasi kita tidak tetap, bahkan modalpun berkurang, maka
tidaklah aneh karena perusahaan B tidak selalu untung.
Namun ada juga tawaran
bahwa investor A akan selalu untung. Ini tidak berarti perusahaan B selalu
untung dalam bisnisnya, tapi walaupun perusahaan B mengalami kerugian,
perusahaan tersebut berani mengambil dari modalnya untuk membayar investor A.
Dengan cara ini, Investor A menganggap perusahaan investasi B selalu untung,
padahal nyatanya tidak demikian.
Lalu, kalau perusahaan B
harus membayar untung ke investor A walaupun mengalami kerugian, untuk apa
menampung modal dari investor A?
Ini sedikit gambaran
perhitungannya:
Perusahaan B bisa meraih
untung Rp 5 juta per bulan dengan modal sendiri sebesar Rp 5 juta. Jadi,
apabila modalnya Rp 10 juta, maka kemungkinan untung yang diperoleh akan
sebesar Rp 10 juta.
Nah, agar memperoleh
modal Rp 10 juta itulah Perusahaan B menerima investasi dari Si A.
Dengan modal gabungan
(milik sendiri dan modal dari Si A), maka perusahaan B sekarang mempunyai modal
utama Rp 10 juta. Prediksi keuntungan Rp 10 juta. Dengan demikian, dalam
sebulan perusahaan B akan memiliki uang Rp 20 juta (10 juta modal + 10 juta
untung).
Misalnya, kesepakatan
bagi untung antara perusahaan B dan investor A sebesar 50:50, maka:
Investor A akan menerima
untung Rp 5 juta,
sedangkan perusahaan B
akan mendapatkan untung Rp 15 juta.
Model investasi seperti
di atas sekarang sudah semakin merambah dunia internet. Salah satu yang cukup
booming di mata saya adalah investasi Bitcoin.
Salah satu kemudahan
berbisnis Bitcoin adalah dapat dilakukan secara online. Dua peran Bitcoin
sebagai penopang kesuksesan bisnis/usaha kelas kecil dan menengah, yakni:
1. Bitcoin sebagai
komoditi yang diperjual belikan
2. Bitcoin sebagai mata
uang digital
Mari sedikit merunut
kedua poin di atas!
1. Bitcoin sebagai
komoditi yang diperjual belikan
Dengan hadirnya Bitcoin
trading atau jual/beli Bitcoin, ini memberikan peran bahwa Bitcoin seperti emas
yang dapat diperjual belikan.
Kita membeli Bitcoin
pada saat harga murah, kemudian dijual pada saat harga mahal. Maka terciptalah
keuntungan alias laba alias profit.
Misalnya, kita membeli
Bitcoin hari ini dengan uang Rp 300.000. Kemudian kita jual Bitcoin dengan
harga Rp 330.000. Maka kita memperoleh untung Rp 30.000.
2. Bitcoin sebagai mata
uang digital
Walaupun pemerintah
Indonesia atau Bank Indonesia tidak mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran
yang syah, tapi nyatanya Bitcoin sudah berperan sebagai alat pembayaran baik
level nasional maupun internasional.
Tidak ada pengakuan dari
pemerintah tidak mungkin membuat Bitcoin berhenti karena sistem barter juga
masih bisa dilakukan. Misalnya: kita menukar ayam dengan bebek, apakah
pemerintah dapat mencegahnya? Tentu tidak.
Begitu juga yang terjadi
dalam Bitcoin. Ketika ada orang ingin menukar Bitcoin dengan Rupiah atau
Dollar, apakah pemerintah bisa melarangnya? Tentu tidak, selama pemerintah
tersebut masih menghargai kemakmuran rakyatnya.
Jadi, investasi Bitcoin
menjadi hal yang sangat mungkin dilakukan saat ini dan memiliki prospek cukup
cerah selama dijalankan dengan manajemen bisnis yang baik.
Tantangannya adalah
mengetahui manakah penyelenggara investasi Bitcoin yang aman dan dapat
dipercaya? Inilah yang membutuhkan informasi, ilmu dan doa untuk menjawabnya.
Walaupun sebuah situs
mengklaim sebagai sebuah perusahaan bonafide dan terdaftar di sebuah negara,
tetap saja ini tidak menjamin akan terhindar dari penipuan.
Saya sudah mencoba
beberapa situs yang tampak legal karena terdaftar di domain pemerintah (.gov),
tapi buktinya tetap scam alias penipuan. Jadi, investasi online itu membutuhkan
kecepatan yang relatif tinggi.
Kalau bisa melakukan
withdrawal tiap hari, maka lakukanlah! Kalau tidak, bisa jadi uang kita hilang
dibawa kabur pemilik situs.
Karena cukup susahnya
mencari situs yang berani mengembalikan modal para investor, saya mencoba
menghadirkan situs Rupdo sebagai tempat investasi Bitcoin.
Target utama saya adalah
modal investor harus bisa dikembalikan.
Target selanjutnya
adalah memberikan keuntungan (profit) kepada para investor.
Target selanjutnya lagi
adalah mengajak para investor untuk tidak menggunakan profitnya untuk aktivitas
konsumtif, tapi gunakanlah untuk modal bisnis dalam bidang lain.
Misalnya mendapatkan
profit Rp 1 juta dari Rupdo, maka sebaiknya tidak digunakan untuk shopping,
tapi buatlah usaha kecil-kecilan. Kalau belum punya ide usaha lain, tabungkan
saja di bank atau investasikan kembali ke Rupdo. Ini selain menghindari
kebiasaan berpoya-poya, kita juga akan terbiasa untuk hidup sederhana walaupun
mempunyai uang.
Singkat kata, ciri
investasi Bitcoin yang aman dan terpercaya adalah situs yang menjamin bahwa
modal investor akan dikembalikan. Jaminan ini tidak hanya berupa kata-kata
manis di halaman situsnya, tapi benar-benar dilakukan ke rekening Anda!
Susah mencari situs
investasi Bitcon terpercaya?
1. Kumpulkan informasi
di internet sebanyak-banyaknya tentang pengalaman orang lain yang sudah
berinvestasi.
2. Mulailah dengan modal
kecil dulu (di bawah Rp 500.000)
Masih sulit juga?
Silahkan bergabung di
Rupdo.
Bitcoin Offers:
Free Bitcoin, Double Bitcoin, Bitcoin Investment, Bitcoin Trading
"Bitcoin and Forex are high risk business. We must join them smartly."
No comments:
Post a Comment